Sebagai mahluk sosial, manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa membangun hubungan dengan orang lain. Dengan kata lain, manusia selalu melakukan interaksi sosial. Lalu, apakah yang dimaksud dengan interaksi sosial? Syarat-syarat apa saja yang memungkinkan terjadinya interaksi sosial? Mari kita bedah lebih dalam pengertian interaksi sosial dengan melihat syarat-syarat terjadinya interaksi sosial. Tindakan sosial bersifat timbal balik tadi memuat adanya: pertama, kontak sosial dan; kedua, komunikasi. Kontak sosial merupakan syarat awal bagi terjadinya interaksi sosial. Berasal dari bahasa Latin cum yang bermakna “bersama-sama” dan tango yang berarti “menyentuh”, secara harfiah kontak dimengerti sebagai menyentuh bersama-sama (Soekanto & Sulistyowati, 2017: 58).
Tindakan saling memandang saat berjumpa dengan orang lain merupakan kontak dalam pengertian perjumpaan fisik. Namun kontak tidak selalu diikuti hubungan tatap muka atau bersifat pertemuan fisik (Damsar, 2010: 3). Kontak juga dapat berlangsung secara nonfisik, mana kala terdapat hubungan dua orang atau lebih dalam ruang yang berbeda. Kontak sosial nonfisik dimungkinkan dengan memanfaatkan teknologi informasi komunikasi seperti telepon, internet dan sebagainya.
Interaksi sosial belum terjadi apabila hanya ada kontak tanpa diiringi dengan komunikasi (Damsar, 2010: 3). Saat berangkat ke sekolah, kalian akan banyak melakukan kontak ketika berpapasan dengan banyak orang dari berbagai latar belakang yang tidak kalian kenal. Kalian boleh jadi kontak dengan polisi lalu lintas, pengendara motor, pengemis, pengamen, dan sebagainya dengan saling menatap. Namun tindakan tersebut, tidak diikuti dengan tindakan komunikasi. Guna memenuhi syarat interaksi sosial, maka kontak perlu diikuti dengan komunikasi. Secara harfiah, komunikasi berasal dari bahasa Latin communicatio berarti “penyampaian, pemberitahuan dan pemberian”.
Berangkat dari pengertian tersebut, maka komunikasi adalah proses penyampaian informasi timbal balik dua orang atau lebih. Informasi yang disampaikan dapat berupa kata-kata (bahasa), gerak tubuh (bahasa tubuh) serta simbol lainnya yang memiliki makna. Ketika kalian berangkat menuju sekolah misalnya, bisa jadi kontak dengan banyak orang tadi dilanjutkan dengan tindakan komunikasi. Saat berada di lampu merah, kalian bertemu dengan pengemis yang menyodorkan tangannya dan kalian membalasnya dengan gerakan melambaikan tangan. Tindakan tersebut, sekalipun tanpa kata, termasuk tindakan komunikasi karena bersifat timbal balik dan memuat makna. Pengemis menyodorkan tangannya bermakna meminta uang dan tindakan kalian melambaikan tangan bermakna menolak memberikan uang.
Demikian pula saat kalian di jalan menjumpai mobil ambulans dengan sirene meraung-meraung. Dengan simbol suara sirene, pengemudi ambulans sedang mencoba berkomunikasi dengan para pengguna jalan lainnya. Tindakan membunyikan sirene bermakna meminta jalan karena harus bergegas mengantar pasien dalam kondisi darurat ke rumah sakit. Seketika para pengguna jalan merespon pesan berupa simbol sirene dengan tindakan memberi jalan bagi mobil ambulans tadi. Tindakan-tindakan tersebut telah memenuhi syarat interaksi sosial.
FAKTOR TERJADINYA INTERAKSI SOSIAL
Pertanyaan berikutnya, bagaimana interaksi sosial dapat terjadi? Soekanto & Sulistyowati (2017: 58-59) menyampaikan, ada empat faktor yang membentuk interaksi sosial, yaitu imitasi, sugesti, identifikasi, dan simpati. Keempat faktor tersebut dapat membentuk interaksi sosial baik secara sendiri-sendiri maupun kombinasi di antara faktor-faktor tersebut.
- Imitasi adalah tindakan seseorang meniru orang lain. Imitasi mendorong seseorang untuk mematuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai tertentu yang berlaku yang berupa nilai positif dan negatif.
- Sedangkan sugesti berlangsung apabila seseorang memberi suatu pandangan atau bersikap dan kemudian pandangan tersebut diterima pihak lain. Proses sugesti hampir sama dengan imitasi, tetapi titik berangkatnya berbeda.
- Identifikasi merupakan kecenderungan-kecenderungan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain. Identifikasi lebih mendalam ketimbang imitasi, dan kepribadian sesorang dapat terbentuk karena faktor ini.
- Simpati merupakan suatu proses di mana seseorang merasa tertarik dengan pihak lain. Dalam simpati, faktor perasaan memegang peran penting, meskipun dorongan utama simpati adalah keinginan memahami pihak lain dan bekerja sama dengan orang lain.
Tipe interaksi sosial menurut Georg Simmel meliputi interaksi yang terjadi antarindividu, interaksi yang terjadi antara individu-kelompok, dan interaksi yang terjadi antarkelompok. Sebagai contoh, interaksi kalian dengan teman sekolah sebagai individu mencerminkan interaksi sosial antarindividu. Contoh lainnya, interaksi sosial kalian dengan orang tua, saudara kandung, dan sahabat juga merupakan perwujudan dari interaksi tipe ini. Lalu, ketika guru sedang menyampaikan materi di kelas mewakili interaksi sosial individu dengan kelompok.
Dalam skala yang lebih luas interaksi tipe ini juga dapat ditemui dalam hubungan antara pemimpin dan kelompoknya. Misalnya antara tokoh agama dan jemaah atau pemimpin adat dan komunitas sukunya. Di bidang politik, misalnya hubungan pimpinan partai dan massa pendukungnya juga termasuk tipe ini. Demikian pula interaksi kalian dengan komunitas lingkungan tempat tinggal dapat dikategorikan dalam tipe ini. Sedangkan, ketika ada konflik berupa perkelahian antargeng pelajar sesungguhnya menggambarkan interaksi sosial antarkelompok. Dalam skala lebih luas, tipe ini juga dapat dijumpai dalam hubungan kerja sama dua partai atau lebih yang berkoalisi dalam pemilu. Atau kerja sama antarnegara dalam skala global melawan pandemi COVID-19 juga mewakili gambaran interaksi tipe ini. Kerjasama dan konflik merupakan variasi dari bentuk interaksi sosial yang digambarkan pada bagian sebelumnya. Persoalannya bagaimana bentuk-bentuk tersebut dijelaskan? Gillin dan Gillin (1954) menyajikan dua bentuk interaksi sosial, yaitu:
BENTUK INTERAKSI SOSIAL
1. Interaksi Sosial Asosiatif
Proses asosiatif yang dimengerti sebagai bentuk proses sosial yang mengarah kepada kerja sama antar pihak. Proses asosiatif terdiri dari kerja sama, akomodasi, dan asimilasi sebagaimana dijelaskan sebagai berikut:
a. Kerja sama adalah interaksi sosial manakala terdapat dua pihak atau lebih mengikatkan diri untuk memenuhi kepentingan bersama atau karena adanya persamaan tujuan. Kerja sama atau yang disebut cooperation dapat berupa koalisi dan kolaborasi.
b. Sedangkan akomodasi merupakan upaya meredakan ketegangan karena pertentangan yang terjadi dengan cara memenuhi sebagian tuntutan dari pihak-pihak yang bertikai. Tujuan akomodasi adalah mencapai perimbangan serta mencegah membesarnya pertentangan. Variasi bentuk akomodasi misalnya kompromi, arbitrasi, mediasi, konsiliasi, dan toleransi.
c. Bentuk ketiga adalah asimilasi. Asimilasi merupakan percampuran dua kebudayaan atau lebih yang menghasilkan kebudayaan baru. Dalam proses semacam ini, budaya baru yang terbentuk sungguh berbeda dari budaya asal yang turut membentuk budaya baru tersebut.
d. Akulturasi acap kali dipersamakan dengan proses asimilasi. Padahal sesungguhnya keduanya berbeda. Proses akulturasi merupakan proses dua budaya atau lebih berinteraksi, namun masing-masing kebudayaan tetap mempertahankan identitasnya serta batas-batas perbedaan antar budaya tidak hilang.
2. Interaksi Sosial Disosiatif
Bentuk lain yang berbalik dengan proses asosiatif adalah proses disosiatif. Interaksi ini mengarah kepada pertentangan antara pihak yang terlibat. Bentuk-bentuk proses disosiatif adalah kompetisi, kontravensi, dan konflik sebagaimana dijelaskan sebagai berikut:
a. Kompetisi adalah proses sosial bilamana para pihak yang terlibat bersaing berebut sesuatu. Hal yang menjadi sumber perebutan masing-masing pihak sangat beragam misalnya sumber daya, keuntungan, jabatan, dan status.
b. Kontravensi mewakili bentuk proses disosiatif yang lebih tinggi dibanding persaingan, tetapi tidak sampai mengalami pertentangan. Ragam bentuk kontravensi adalah penghasutan, penyangkalan, penolakan, dan pengkhianatan.
c. Konflik merupakan proses disosiatif di mana pihak yang terlibat berusaha mencapai tujuannya dengan cara menantang atau menyerang lawan termasuk dengan kekerasan. Meski dekat dengan dampak negatif, konflik memiliki sisi positif berupa menguatnya solidaritas dalam kelompok karena adanya musuh bersama. Penyebab konflik antara lain adalah perbedaan nilai, kepentingan, kebudayaan, dan sebagainya.
Referensi: Sari Oktafiana, dkk. 2021. Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMA Kelas X. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Interaksi Sosial - Faktor Terjadi dan Bentuk-bentuknya
Reviewed by MGMP SOSIOLOGI
on
Januari 17, 2023
Rating:
Nama : Takia Putri Ramadhani
BalasHapusNo : 32
Kelas : X4
Jelaskan perbedaan antara interaksi sosial asosiatif dengan interaksi sosial disosiatif !
Jawab:
Interaksi sosial asosiatif adalah bentuk interaksi sosial positif yang mengarah pada kesatuan dan kerjasama. Yang termasuk jeneis interaksi asosiatif adalah kerjasama, akomodasi, akulturasi, dan asimilasi.
Sedangkan
Interaksi sosial disosiatif adlah bentuk interaksi sosial yang lebih mengarah kepada konflik dan perpecahan, baik individu maupun kelompok. Yang termasuk jenis interaksi sosial disosiatif adalah kompetisi, kontravensi, dan konflik sosial.
Nama: febriana nur arifah
BalasHapusKls: X4
Absen: 11
Interaksi Sosial Asosiatif adalah bentuk proses sosial yang mengarah kepada kerja sama antar pihak. Proses asosiatif terdiri dari kerja sama, akomodasi, dan asimilasi.
Sedangkan Interaksi Sosial Disosiatif adalah bentuk lain yang berbalik dengan proses asosiatif. Interaksi ini mengarah kepada pertentangan antara pihak yang terlibat. Bentuk² proses Disosiatif adalah kompetisi dan konflik.
Nama: Nirina Wulan Agustina
BalasHapusNo : 25
Kelas : X4
Perbedaan Interaksi Sosial Asosiatif dan Interaksi Sosial Disosiatif sebagai berikut:
-Interaksi sosial Asosiatif adalah bentuk sosial yang mengarah kepada kerja sama antara pihak sedangkan Interaksi Sosial Disosiatif adalah interaksi yang mengarah kepada pertentangan antara pihak yang terlibat.
-Proses Asosiatif terdiri dari kerja sama, akomodasi, dan asimilasi, sedangkan Proses Disosiatif terdiri dari kompetisi, kontravensi, dan konflik.
Nama: Ana Nova Hartanti
BalasHapusKelas: X4
No. absen: 02
Jelaskan perbedaan antara interaksi sosial asosiatif dan interaksi sosial disosiatif
1. Interaksi Sosial Asosiatif
Proses asosiatif yang dimengerti sebagai bentuk proses sosial yang mengarah kepada kerja sama antar pihak. Proses asosiatif terdiri dari kerja sama, akomodasi, dan asimilasi.
a. Kerja sama adalah interaksi sosial manakala terdapat dua pihak atau lebih mengikatkan diri untuk memenuhi kepentingan bersama atau karena adanya persamaan tujuan.
b. Akomodasi merupakan upaya meredakan ketegangan karena pertentangan yang terjadi dengan cara memenuhi sebagian tuntutan dari pihak-pihak yang bertikai.
c. Asimilasi merupakan percampuran dua kebudayaan atau lebih yang menghasilkan kebudayaan baru.
d. Akulturasi acap kali dipersamakan dengan proses asimilasi. Padahal sesungguhnya keduanya berbeda. Proses akulturasi merupakan proses dua budaya atau lebih berinteraksi, namun masing-masing kebudayaan tetap mempertahankan identitasnya serta batas-batas perbedaan antar budaya tidak hilang
2. Interaksi Sosial Disosiatif
Bentuk lain yang berbalik dengan proses asosiatif adalah proses disosiatif. Interaksi ini mengarah kepada pertentangan antara pihak yang terlibat. Bentuk-bentuk proses disosiatif adalah kompetisi, kontravensi, dan konflik.
a. Kompetisi adalah proses sosial bilamana para pihak yang terlibat bersaing berebut sesuatu. Hal yang menjadi sumber perebutan masing-masing pihak sangat beragam misalnya sumber daya, keuntungan, jabatan, dan status.
b. Kontravensi mewakili bentuk proses disosiatif yang lebih tinggi dibanding persaingan, tetapi tidak sampai mengalami pertentangan. Ragam bentuk kontravensi adalah penghasutan, penyangkalan, penolakan, dan pengkhianatan.
c. Konflik merupakan proses disosiatif di mana pihak yang terlibat berusaha mencapai tujuannya dengan cara menantang atau menyerang lawan termasuk dengan kekerasan.
Nama : SalsaBilla Yulia Diah Puspita
BalasHapusNo : 30
Kelas : X4
Jelaskan perbedaan antara interaksi sosial asosiatif dengan interaksi sosial disosiatif!.
Interaksi Sosial Asosiatif adalah Proses asosiatif yang dimengerti sebagai bentuk proses sosial yang mengarah kepada kerja sama antar pihak. Proses asosiatif terdiri dari kerja sama, akomodasi, dan asimilasi . Sedangkan Interaksi Sosial Disosiatif adalah Interaksi yang mengarah kepada pertentangan antara pihak yang terlibat. Bentuk-bentuk proses disosiatif adalah kompetisi, kontravensi, dan konflik .
Nama : Fiorentina Aulia Rahmadani
BalasHapusKelas : X4
No : 12
Jelaskan perbedaan antara interaksi sosial asosiatif dengan interaksi sosial disosiatif!
Jawab:
Perbedaanya ialah
• Interaksi sosial asosiatif yaitu proses sosial yang mengarah kepada kerjasama antar pihak. Proses asosiatif terdiri dari kerjasama, akomodasi, dan asimilasi.
Sedangkan
• Interaksi sosial disosiatif yaitu interaksi yang mengarah kepada pertentangan antara pihak yang terlibat. Bentuk-bentuk proses disosiatif adalah kompetisi, kontravensi, dan konflik.
Nama: Naisya Pepriani
BalasHapusKelas: X4
No absen : 24
Jelaskan perbedaan antara interaksi sosial asosiatif dengan interaksi sosial disosiatif?
• interaksi sosial asosiatif adalah proses asosiatif yang dimengerti sebagai bentuk proses sosial yang mengarah kepada kerja sama antar pihak. Proses asosiatif terdiri dari kerja sama, akomodasi, dan asimilasi.
• interaksi sosial disosiatif mengarah kepada pertentangan antara pihak yang terlibat bentuk bentuk proses asosiatif adalah kompetisi, kontravensi, dan konflik.
Nama: Oktavia Widyq Wati
BalasHapusNo absen: 27
Kelas: X7
Jelaskan perbedaan antar interaksi sosial asosiatif dengan interaksi sosial disosiatif?
-asosiatif
proses ini terjadi apabila seseorang atau sekelompok orang melakukan interaksi sosial yg mengarah kepada kesatuan pandangan.
-disosiatif
proses ini terjadi apabila seseorang atau sekelompok orang melakukan interaksi sosial yg mengarah kepada konflik dan merenggangkan solidaritas kelompok.
Nama : Erik Rina Asih
BalasHapusNo : 09
Kelas : X4
Jelaskan perbedaan antara interaksi sosial asosiatif dengan interaksi sosial disosiatif.
Jawab :
• Interaksi sosial asosiatif adalah proses asosiatif yang dimengerti sebagai bentuk proses sosial yang mengarah kepada kerja sama antar pihak. Proses asosiatif terdiri dari kerja sama, akomodasi, dan asimilasi.
• Interaksi sosial disosiatif adalah bentuk lain yang berbalik dengan proses asosiatif. Interaksi ini yang mengarah kepada pertentangan antara pihak yang terlibat.Bentuk - bentuk proses disosiatif adalah kompetisi,kontravensi,dan konflik.
Nama : Erik Rina Asih
BalasHapusNo : 09
Kelas : X4
Jelaskan perbedaan antara interaksi sosial asosiatif dengan interaksi sosial disosiatif.
Jawab :
• Interaksi sosial asosiatif adalah proses asosiatif yang dimengerti sebagai bentuk proses sosial yang mengarah kepada kerja sama antar pihak. Proses asosiatif terdiri dari kerja sama, akomodasi, dan asimilasi.
• Interaksi sosial disosiatif adalah bentuk lain yang berbalik dengan proses asosiatif. Interaksi ini yang mengarah kepada pertentangan antara pihak yang terlibat.Bentuk - bentuk proses disosiatif adalah kompetisi,kontravensi,dan konflik.
Nama:Farizqi Khumaera Azizah
BalasHapusKelas :X2
No : 12
Interaksi sosial asosiatif:
Bentuk proses sosial yang mengarah pada kerja sama antar pihak. Sedangkan interaksi sosial disosiatif:
Proses interaksi yang mengarah kepada pertentangan antara pihak yang terlibat.
Nama:Fauziyyah Zulfaa Aidah
BalasHapusKelas:X2
No. :13
•interkasi sosial asosiatif adalah proses asosiatif yang dimengerti sebagai bentuk proses sosial yang mengarah kepada kerja sama antar pihak.proses asosiatif terdiri dari kerja sama,akomodasi,dan asimilasi
•interaksi sosial disosiatif adalah bentuk lain yang berbalik dengan proses asosiatif.interaksi ini yang mengarah kepada pertentangan antara pihak yang terlibat.bentuk bentuk proses disosiatif adalah kompetisi,kontravensi,dan konflik
Nama : Wisnu Dani Fadillah
BalasHapusKelas : x 4
No.absen : 35
Interaksi sosial asosiatif adalah bentuk interaksi sosial positif, yang mengarah kepada kesatuan dan kerja sama, sedangkan interaksi sosial disosiatif adalah bentuk interaksi sosial yang lebih mengarah kepada konflik dan perpecahan, baik individu maupun kelompok.
Nama: dheniz amelliya anggraeny
BalasHapusKelas: X2
No absen: 09
• Interaksi sosial asosiatif adalah bentuk interaksi sosial positif yang mengarah pada kesatuan dan kerjasama yang termasuk interaksi sosial asosiatif adalah kerjasama akomodasi akulturasi dan asimilasi.
• interaksi sosial disosiatif adalah bentuk interaksi yang lebih mengarah kepada konflik dan perpecahan yang termasuk jenis interaksi sosial disosiatif adalah
Kompetisi, konflik sosial.
Nama: Kayla Nazwa Aurani
BalasHapusNo: 22
Kelas: X3
Jelaskan perbedaan antara interaksi sosial asosiatif dengan interaksi sosial disosiatif!
Jawab:
Interaksi sosial asosiatif adalah bentuk interaksi sosial positif yang mengarah pada kesatuan dan kerjasama. Yang termasuk jeneis interaksi asosiatif adalah kerjasama, akomodasi, akulturasi, dan asimilasi. Sedangkan
Interaksi sosial disosiatif adalah bentuk interaksi sosial yang lebih mengarah pada konflik dan perpecahan, baik individu maupun kelompok. Yang termasuk jenis. interaksi sosial disosiatif adalah kompetisi, kontravensi, dan konflik sosial.
Nama : Apriyana Kharisma Dewi
BalasHapusKelas : X3
No. Absen : 06
Jelaskan perbedaan antara interaksi sosial asosiatif dengan interaksi sosial disosiatif !
Jawab:
Interaksi sosial asosiatif adalah bentuk interaksi sosial positif yang mengarah pada kesatuan dan kerjasama. Yang termasuk jeneis interaksi asosiatif adalah kerjasama, akomodasi, akulturasi, dan asimilasi.
Sedangkan, Interaksi sosial disosiatif adalah bentuk interaksi sosial yang lebih mengarah pada konflik dan perpecahan, baik individu maupun kelompok. Yang termasuk jenis interaksi sosial disosiatif adalah kompetisi, kontravensi, dan konflik sosial.
Nama : Rizki Tito Pratama
BalasHapusNo : 28
Kelas : X4
Interaksi sosial asosiatif adalah bentuk interaksi sosial positif, yang mengarah kepada kesatuan dan kerja sama, sedangkan interaksi sosial disosiatif adalah bentuk interaksi sosial yang lebih mengarah kepada konflik dan perpecahan, baik individu maupun kelompok.
Interaksi sosial
BalasHapus••asosiatif adalah bentuk interaksi sosial positif, yang mengarah kepada kesatuan dan kerja sama, sedangkan interaksi sosial.Proses ini terjadi apabila seseorang atau sekelompok orang melakukan interaksi sosial yg mengarah kepada kesatuan pandangan.
••disosiatif adalah bentuk interaksi sosial yang lebih mengarah kepada konflik dan perpecahan, baik individu maupun kelompok.Proses ini terjadi apabila seseorang atau sekelompok orang melakukan interaksi sosial yg mengarah kepada konflik dan merenggangkan solidaritas kelompok.
Nama:Pika Silvia Septiani
HapusKelas:X2
Absen:26
Nama : Tira Fitama
BalasHapusKelas : X2
No.abs:33
interkasi sosial asosiatif adalah proses asosiatif yang dimengerti sebagai bentuk proses sosial yang mengarah kepada kerja sama antar pihak.proses asosiatif terdiri dari kerja sama,akomodasi,dan asimilasi
•interaksi sosial disosiatif adalah bentuk lain yang berbalik dengan proses asosiatif.interaksi ini yang mengarah kepada pertentangan antara pihak yang terlibat.bentuk bentuk proses disosiatif adalah kompetisi,kontravensi,dan konflik
nama : Frestia Septian Salsabilla
BalasHapuskelas : X4
absen : 13
•interkasi sosial asosiatif adalah proses asosiatif yang dimengerti sebagai bentuk proses sosial yang mengarah kepada kerja sama antar pihak.proses asosiatif terdiri dari kerja sama,akomodasi,dan asimilasi
•interaksi sosial disosiatif adalah bentuk lain yang berbalik dengan proses asosiatif.interaksi ini yang mengarah kepada pertentangan antara pihak yang terlibat.bentuk bentuk proses disosiatif adalah kompetisi,kontravensi,dan konflik
Nama:Melisa Dewi Suciati
BalasHapusKelas :X.2
No :22
1. Interaksi Sosial Asosiatif
Proses asosiatif yang dimengerti sebagai bentuk proses sosial yang mengarah kepada kerja sama antar pihak. Proses asosiatif terdiri dari kerja sama, akomodasi, dan asimilasi.
2. Interaksi Sosial Disosiatif
Bentuk lain yang berbalik dengan proses asosiatif adalah proses disosiatif. Interaksi ini mengarah kepada pertentangan antara pihak yang terlibat. Bentuk-bentuk proses disosiatif adalah kompetisi, kontravensi, dan konflik.
Nama: Adelia Pastika
BalasHapusNo.absen: 2
Kelas: x2
Jelaskan perbedaan antara interaksi sosial asosiatif dengan interaksi sosial disosiatif .
Jawab :
Interaksi sosial asosiatif adalah bentuk interaksi sosial positif, yang mengarah kepada kesatuan dan kerja sama, sedangkan interaksi sosial disosiatif adalah bentuk interaksi sosial yang lebih mengarah kepada konflik dan perpecahan, baik individu maupun kelompok.
Nama: Angella Citra Ramadhani
BalasHapusNo : 04
Kelas: X3
Jelaskan perbedaan antara interaksi sosial asosiatif dengan interaksi sosial disosiatif!
Jawab:
Interaksi sosial asosiatif adalah bentuk interaksi sosial positif yang mengarah pada kesatuan dan kerjasama. Yang termasuk jeneis interaksi asosiatif adalah kerjasama, akomodasi, akulturasi, dan asimilasi. Sedangkan
Interaksi sosial disosiatif adalah bentuk interaksi sosial yang lebih mengarah pada konflik dan perpecahan, baik individu maupun kelompok. Yang termasuk jenis. interaksi sosial disosiatif adalah kompetisi, kontravensi, dan konflik sosial.
Nama: Azkia Zahra Dianavi
BalasHapusNo: 10
Kelas: X3
Jelaskan perbedaan antara interaksi sosial asosiatif dengan interaksi sosial disosiatif!
Jawab:
Interaksi sosial asosiatif adalah bentuk interaksi sosial positif yang mengarah pada kesatuan dan kerjasama. Yang termasuk jeneis interaksi asosiatif adalah kerjasama, akomodasi, akulturasi, dan asimilasi. Sedangkan
Interaksi sosial disosiatif adalah bentuk interaksi sosial yang lebih mengarah pada konflik dan perpecahan, baik individu maupun kelompok. Yang termasuk jenis. interaksi sosial disosiatif adalah kompetisi, kontravensi, dan konflik sosial.
Nama: Fira Ariska
BalasHapusKelas : X2
No :14
Interaksi Asosiatif adalah bentuk interaksi sosial positif yang mengarah pada kesatuan dan kerjasama, sedangkan Interaksi disosiatif adalah bentuk interaksi yang lebih mengarah kepada konflik dan pemecahan, baik individu maupun kelompok.
X3
BalasHapus31
Perbedaan antara interaksi sosial asosiatif dengan interaksi sosial disosiatif=
1. Interaksi Sosial Asosiatif
Proses asosiatif yang dimengerti sebagai bentuk proses sosial yang mengarah kepada kerja sama antar pihak. Proses asosiatif terdiri dari kerja sama, akomodasi, dan asimilasi.
2. Interaksi Sosial Disosiatif
Bentuk lain yang berbalik dengan proses asosiatif adalah proses disosiatif. Interaksi ini mengarah kepada pertentangan antara pihak yang terlibat. Bentuk-bentuk proses disosiatif adalah kompetisi, kontravensi, dan konflik.
Nama: Sabrina Citra Aulia
BalasHapusKelas: X2
Nomer: 31
Jelaskan perbedaan antara interaksi sosial asosiatif dan interaksi sosial disosiatif
- jawaban-
• Interaksi asosiatif merupakan interaksi yang mengarah kepada kesatuan pandangan atau persamaan pendapat. Sedangkan
• interaksi disosiatif
Merupakan interaksi yang mengarah kepada konflik sosial, persaingan, dan kontroversi
Nama: Abiyya Sofia Ecca
BalasHapusKelas: X4
No :01
- Interaksi Sosial Asosiatif adalah bentuk interaksi sosial positif yang mengarah pada kesatuan dan kerjasama. Yang termasuk jenis Interaksi Sosial Asosiatif adalah kerjasama, akomodasi, akulturasi, dan asimilasi.
- Interaksi Sosial Diasosiatif adalah bentuk interaksi yang lebih mengarah kepada konflik dan perpecahan,baik individu maupun kelompok yang termasuk jenis Interaksi Sosial Diasosiatif.
.
Nama : Sisi Citra Anggo
BalasHapusNo : 33
Kelas : x 3
interaksi sosial disosiatif!
Jelaskan perbedaan antara
interaksi sosial asosiatif dengan
Jawab:
Interaksi sosial asosiatif adalah bentuk interaksi sosial positif yang mengarah pada kesatuan dan kerjasama. Yang termasuk jeneis interaksi asosiatif adalah kerjasama, akomodasi, akulturasi, dan asimilasi. Sedangkan
Interaksi sosial disosiatif adalah bentuk interaksi sosial yang lebih mengarah pada konflik dan perpecahan, baik individu maupun kelompok. Yang termasuk jenis. interaksi sosial disosiatif adalah kompetisi, kontravensi, dan konflik sosial.
Nama:Nina Indika
BalasHapusNo:23
kls:X1
Interaksi sosial asosiatif adalah bentuk interaksi sosial positif, yang mengarah kepada kesatuan dan kerja sama, sedangkan interaksi sosial disosiatif adalah bentuk interaksi sosial yang lebih mengarah kepada konflik dan perpecahan, baik individu maupun kelompok.
Nama:cindi aprian bakdania permata sari
BalasHapusKelas :x4
No:05
-interaksi sosial asosiatif adalah sebagai bentuk proses sosial yang mengarah kepada kerja sama antar pihak.proses asosiatif terdiri dari kerja sama,akomodasi,dan asimilasi.
-interaksi sosial disosiatif adalah proses interaksi yang mengarah kepada pertentangan antara pihak yang terlibat .bentuk bentuk proses disosiatif adalah kompetisi,kontravensi ,dan konflik
Nama: Salsabila Nur Hasanah
BalasHapusNo.Absen: 28
Kelas: X1
Interaksi Sosial Asosiatif adalah proses asosiatif yang dimengerti sebagai bentuk proses sosial yang mengarah kepada kerja sama antar pihak.
Interaksi Sosial Disosiatif adalah bentuk lain yang berbalik dengan proses Asosiatif adalah proses Disosiatif. Interaksi ini mengarah kepada pertentangan antara pihak yang terlibat.
Nama: Cinta Fajar Dwi Maryani
BalasHapusNomor : 06
Kelas: X4
Jelaskan perbedaan antara interaksi Asosiatif dengan interaksi sosial Disosiatif!
Jawan
Perbedaan ialah
• interaksi sosial Asosiatif yaitu proses sosial yang mengarah kepada kerjasama antara pihak. Proses Asosiatif terdiri dari kerjasama, akomodasi,dan asimilasi
sedangkan
• interaksi sosial Disosiatif yaitu interaksi yang mengarah kepada pertentangan antara pihak yang terlibat. Bentuk bentuk proses Disosiatif adalah kompetisi, kontravensi, dan konflik
Nama:Cheren putri m
BalasHapusNo absen:11
Kelas:X3
Jelaskan perbedan antara interaksi sosial asosiatif dan interaksi sosial disosiatif
Interaksi sosial asosiatif adalah bentuk interaksi sosial positif, yang mengarah kepada kesatuan dan kerja sama, sedangkan interaksi sosial disosiatif adalah bentuk interaksi sosial yang lebih mengarah kepada konflik dan perpecahan, baik individu maupun kelompok.
Nama:. Rois Salsabila
BalasHapusKelas :X-2
No abs :30
Jelaskan perbedaan antara interaksi sosial asosiatif dan interaksi sosial disosiatif
•Interaksi sosial asosiatif : adalah bentuk interaksi sosial positif,yang mengarah kepada kesatuan dan kerjasama.
•Interaksi sosial disosiatif adalah bentuk interaksi sosial yang lebih mengarah kepada konflik dan perpecahan, baik individu maupun kelompok.
Nama: Yasinta Annur Latif Manik Wahyuni
BalasHapusNo: 33
Kelas: X-1
Perbedaan Bentuk Interaksi Sosial Asosiatif dan Interaksi Sosial Disosiatif :
Proses interaksi asosiatif yang dimengerti sebagai bentuk proses sosial yang mengarah kepada kerjasama antar pihak proses asosiatif terdiri dari kerjasama, akomodasi, dan asimilasi.
Sedangkan bentuk lain yang terbalik dengan proses asosiatif adalah proses disosiatif interaksi ini mengarah kepada pertentangan antara pihak yang terlibat seperti kompetisi, kontravensi, dan konflik.
Nama:Radhafa Keysa Agdista
BalasHapusKelas:X 3
. Interaksi sosial asosiatif yaitu proses sosial yang mengarah kepada kerjasama antar pihak. Proses asosiatif terdiri dari kerjasama, akomodasi, dan asimilasi. Sedangkan
• Interaksi sosial disosiatif yaitu interaksi yang mengarah kepada pertentangan antara pihak yang terlibat. Bentuk- bentuk proses disosiatif adalah kompetisi, kontravensi, dan konflik.