Strategi Pemberdayaan Komunitas

STRATEGI PEMBERDAYAAN KOMUNITAS DI TENGAH PENGARUH GLOBALISASI

Globalisasi menimbulkan berbagai dampak dalam kehidupan masyarakat. Salah satu dampaknya adalah ketimpangan sosial. Pada kegiatan pembelajaran ini kamu akan diajak menganalisis strategi pemberdayaan komunitas di tengah globalisasi, terutama yang berkaitan dengan permasalahan ketimpangan sosial. Melalui upaya pemberdayaan akan tumbuh kemandirian masyarakat untuk berani menghadapi setiap tantangan, dampak atau peluang  yang muncul di tengah-tengah globalisasi.
Strategi pemberdayaan komunitas diantaranya penyusunan strategi yang melibatkan komunitas, memampukan warga untuk memecahkan masalahnya dan memenuhi kebutuhan mendasarnya, mendukung keterlibatan warga miskin, kaum perempuan, dan kelompok lemah lainnya, berupaya memanfaatkan potensi sumber daya lokal, peka terhadap nilai-nilai budaya setempat, memperhatikan dampak yang ditimbulkan terhadap lingkungan, tidak menciptakan ketergantungan, dan dilaksanakan secara berkelanjutan.

Strategi Pemberdayaan Komunitas di Tengah Pengaruh Globalisasi meliputi;

INISIATOR PEMBERDAYAAN KOMUNITAS

Dalam upaya pemberdayaan komunitas dibutuhkan inisiator atau pemrakarsa pelaksanaan. Adapun inisiator pemberdayaan komunitas antara lain;

a. Pemerintah
Pemerintah sebagai inisiator akan memberi stimulus kepada masyarakat melalui program yang dilaksanakan, salah satunya Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri). Melalui program PNPM Mandiri, masyarakat  diharapkan berperan aktif dalam kegiatan pemberdayaan yang telah direncanakan pemerintah. Program lain  dari pemeritah yang bertujuan memberdayakan komunitas antara lain program Kredit Usaha Rakyat (KUR), Proyek Penaggulangan Kemiskinan di apaerkotaan (P2KP), Posyandu, dan Program Peningkatan Pendapatan Petani Melalui Inovasi (P4MI).
 
b. Swasta
Lembaga swasta seperti perusahaan dan Lembega Swadaya Masyarakat (LSM) berperan besar dalam pemberdayaan masyarakat. Peran LSM sangat dibutuhkan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. LSM dapat secara mandiri memberikan sosialisasi, arahan/bimbingan, dan mewujudkan program-program pemberdayaan. LSM dapat membantu pemerintah dalam mewujudkan pemerataan kesejahteraan masyarakat.

c. Masyarakat
Kegiatan masyarakat dapat mempererat hubungan sosial masyarakat. Contohnya seperti bentuk pemberdayaan ibu-ibu PKK melalui pelatihan ekonomi kreatif. PKK merupakan wadah yang menyatukan ibu-ibu dalam satu dusun/daerah untuk melaksanakan berbagai kegiatan yang bertujuan memberdayakan keluarga. Program pelatihan kerajinan tersebut diharapkan dapat membantu perekonomian keluarga. Biasanya diprakarsai oleh para pemangku kepentingan seperti kepala desa, lurah, ketua RT, ketua RW, tokoh masyarakat, warga masyarakat, pemuda dan hasil musyawarah.

PRINSIP PEMBERDAYAAN KOMUNITAS

Terdapat empat prinsip pemberdayaan komunitas yaitu;

a. Kesetaraan
Pemberdayaan komunitas hendaknya memperhatikan prinsip kesetaraan maksudnya pihak pemberdaya dan komunitas yang akan diberdayakan memiliki kedudukan setara. Pihak pemberdaya/pendamping diposisikan secara fleksibel. Selain memiliki tugas berbagi ilmu pengetahuan, mereka mendengarkan dan mengakomodasi pendapat masyarakat. Kesalahan yang sering terjadi, pihak pemberdaya memposisikan dirinya sebagai guru. Padahal dalam banyak hal, masyarakat lebih tahu tentang daerahnya terutama berkaitan dengan kearifan lokal masyarakat.

b. Partisipatif
Masyarakat diberikan kebebasan memilih dan merumuskan kebutuhan dalam proses pemberdayaan. Masyarakat diajak melihat kemampuannya dalam mencapai tujuan yang diinginkan sehingga harapan antara pemberdaya dan masyarakat yang diberdayakan berjalan beriringan.

c. Keswadayaan
Proses menghargai kemampuan masyarakat dalam upaya pemberdayaan dengan mengedepankan kemampuan masyarakat. Program pemberdayaan harus dapat menumbuhkan kemampuan kemandirian masyarakat. Prinsip memulai dari hal-hal yang dimiliki masyarakat menjadi panduan untuk mengembangkan pemberdayaan masyarakat.

d. Berkelanjutan
Program komunitas dirancang secara berkelanjutan, meski proses pemberdayaan selesai. Program pemberdayaan dapat dilanjutkan dan dikelola masyarakat secara mandiri. Peran berbagai pihak seperti peran generasi muda diperlukan untuk mensukseskan upaya pemberdayaan. 
 

STRATEGI PELAKSANAAN PEMBERDAYAAN KOMUNITAS 

Untuk dapat melaksanaan pemberdayaan dan dapat mencapai tujuan yang diinginkan diperlukan strategi yang tepat. Strategi yang dapat diterapkan dalam pelaksanaan pemberdayaan komunitas sebagai berikut;

a. Mempertimbangkan potensi masyarakat
Fasilitator/pihak pemberdaya komunitas hendaknya menghargai segala potensi yang dimiliki komunitas.Tujuan pemberdayaan menekankan penguatan (empowering) anggota komunitas untuk mandiri. Dalam mempertimbangkan potensi masyarakat perlu melokalisasi kearifan lokal masyarakat, yang akan digunakan sebagai batu loncatan upaya pemeberdayaan masyarakat. Sehingga masyarakat akan lebih mudah menerima berbagai perubahan dalam proses pemberdayaan.

b. Memberikan pendampingan secara berkelompok
Pelaksanaan pemberdayaan akan lebih efektif jika dilakukan secara kelompok. Selain mempertimbangkan efisiensi dan keterbatasan waktu serta biaya, pemberdayaan secara kelompok dinilai lebih efektif.

c. Memberikan pelatihan khusus
Pihak pemberdaya perlu mengakomodasi usulan anggota masyarakat yang meminta dilakukan pelatihan tertentu di luar program pemberdayaan. Hal tersebut membuktikan bahwa masyarakat mampu menganalisis hal-hal yang sebenarnya diinginkan. Contoh, dalam latihan kekriyaan pemuda karang taruna, terdapat beberapa pemuda yang menginginkan diberi pelatihan pembuatan kerajinan tangan.

d. Mengangkat kearifan lokal
Pihak pemberdaya perlu mengangkat kearifan-kearifan lokal dalam upaya pemberdayaan komunitas. Contoh, masyarakat suku laut di perairan Riau memiliki kearifan lokal berupa larangan mengambil hasil laut secara berlebihan. Bagi pemerintah atau pihak swasta yang ingin melakukan pemberdayaan dapat memanfaatkan kearifan lokal tersebut sebagai pijakan penyusunan program. Contoh, mengajarkan masyarakat membuat dan mengelola tambak ikan.

e. Memberikan bantuan sarana
Sarana merupakan unsur paling penting dalam melaksanakan kegiatan pemberdayaan. Hal tersebut banyak dilakukan masyarakat, terutama di perkotaan memanfaatkan pekarangan sempit untuk lahan berkebun. Walau tujuan program pemberdayaan menginginkan masyarakat dapat mandiri, sebagai proses awal memperkuat kemampuan masyarakat diperlukan pemberian bantuan berupa saran dan prasarana. Contoh, untuk mensukseskan program penghijauan warga perlu dibantu dengan menyediakan alat-alat pertanian, benih tanaman, pupuk dan polybag. Bantuan dari pihak pemberdaya bisa berupa modal stimulant untuk menggerakkan program yang telah disepakati: pengadaan peralatan selama pelaksanaan program berlangsung, bantuan hukum seperti pembebasan lahan/bantuan perizinan menggunakan bangunan dan fasilitas umum.

MELAKSANAKAN PEMBERDAYAAN SECARA BERTAHAP

Tahapan dalam pelaksanaan pemberdayaan sebagai berikut;

a. Perencanaan
Perencanaan yang baik akan menunjang keberhasilan program pemberdayaan. Untuk mencapai mutu perencanaan yang baik, diperlukan keterlibatan komunitas sebagai pihak yang memahami prioritas kebutuhan masyarakat. Dalam perencanaan pihak pemberdaya dapat menerapkan metode PRA (Participatory Rural Appraisal) . Ini merupakan metode penelitian/kajian untuk menggali potensi dan permasalahan dalam masyarakat. Kajian dimaksudkan untuk mengumpulkan dan menganalisis berbagai kondisi, potensi dan permasalahan masyarakat, serta merumuskan alternative pengembangan dan solusi permasalahan. Pada penerapan metode ini,masyarakat diberi kesempatan ambil bagian dalam proses analisis kondisi, potensi, masalah, dan perencanaan. Tujuannya agar masyarakat mampu dan terampil dalam menganalisis masalah, mancari solusi dan membuat rencana untuk dirinya dan komunitas (Sri Najiyati; 2005:81)

b. Pelaksanaan
Komunitas sebagai pihak yang merencanaan program pembangunan memiliki cukup pengetahuan untuk melaksanakan program pembengunan. Tahap pelaksanaan atau disebut tahap kapasitasi biasanya dilakukan dengan metode pendampingan serta diadakan kegiatan memfasilitasi program pemberdayaan.

c. Evaluasi
Bentuk peran komunitas dalam evaluasi program pembangunan antara lain memberikan masukan, saran, dan kritik bagi program pembangunan yang telah berlangsung. Proses evaluasi dapat dilakukan Bersama masyarakat. Jika program pemberdayaan berhasil, tahap berikutnya yaitu pengakhiran seluruh kegiatan termasuk pendampingan, serta penyerahan tugas pendampingan kepada komunitas tersebut.

RANGKUMAN 

Globalisasi menimbulkan berbagai dampak dalam kehidupan masyarakat. Salah satu dampaknya adalah ketimpangan sosial.Pada kegiatan pembelajaran ini memfokuskan menganalisis strategi pemberdayaan komunitas di tengah globalisasi, terutama yang berkaitan dengan permasalahan ketimpangan sosial. Melalui upaya pemberdayaan akan tumbuh kemandirian masyarakat untuk berani menghadapi setiap tantangan, dampak atau peluang  yang muncul di tengah-tengah globalisasi.

Referensi: Dr. Hj. Widiningsih, M.Pd. 2020. Modul Pembelajaran SMA Sosiologi. Jakarta: Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN.


Strategi Pemberdayaan Komunitas Strategi Pemberdayaan Komunitas Reviewed by MGMP SOSIOLOGI on Januari 14, 2022 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.