Status, Peran, dan Mobilitas Sosial

KEDUDUKAN (STATUS)

Menurut Roucek dan Warren kedudukan adalah tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial. Apabila dikaitkan dengan stratifikasi sosial, maka kedudukan (status) dapat dimaknai sebagai tempat seseorang secara umum dalam (lapisan) masyarakat sehubungan dengan keberadaan orang lain, meliputi lingkungan pergaulan, harga diri, hak, dan kewajiban.

Pada prinsipnya setiap individu dalam pergaulan hidupnya memiliki beberapa status sosial pokok (key status), yaitu sebagai berikut: 
a. Status dalam lingkungan kerja atau pekerjaan seseorang.
b. Status dalam sistem kekerabatan.
c. Status religius dan status politik.


Status menurut cara memperolehnya terbagi atas tiga macam, yaitu sebagai berikut :

1. Ascribed Status
Status atau Kedudukan tersebut diperoleh secara turun temurun, melalui kelahiran. Status ini diartikan sebagai kedudukan seseorang dalam masyarakat yang diberikan tanpa memandang kemampuan atau perbedaan antar individu. Contohnya adalah status sebagai keturunan bangsawan. 

2. Achieved Status
Achieved status adalah kedudukan yang dicapai seseorang dengan usaha usaha yang sengaja dilakukan, bukan diperoleh melalui kelahiran. Kedudukan ini bersifa terbuka bagi siapa saja, tergantung kemampuan dari masing-masing individu dalam mengejar dan mencapai tujuannya. Contohnya adalah, seorang dokter spesialis, pilot dan akuntan. 

3.  Assigned Status
Assigned status adalah status yang diperoleh melalui penghargaan atau pemberian dari pihak lain atas jasa-jasa tertentu. Contohnya adalah para pahlawan dan peraih nobel. 
 

PERAN (ROLE)  

Peran (Role) merupakan aspek yang dinamis dari kedudukan (status). Apabila seseorang telah menjalankan hak dan kewajiban sesuai dengan kedudukannya, maka ia telah melaksanakan suatu peran. Suatu status pasti memiliki sejumlah peran yang melekat padanya, sedangkan peran tidak mungkin ada tanpa status. Jadi dapat disimpulkan bahwa status dan peran tidak dapat dipisahkan satu sama lain.

MOBILITAS SOSIAL

Secara etimologis, mobilitas berasal dari kata mobilitas yang artinya mudah dipindahkan. Secara umum, mobilitas sosial berarti perpindahan posisi seseorang atu kelompok dari lapisan satu ke lapisan yang lainnya. Masyarakat terbagi ke dalam lapisan-lapisan, baik secara vertikal maupun horizontal. Gerak masyarakat sangat bergantung pada struktur sosial masyarakat yang bersangkutan. Apabila masyarakat tersebut berada dalam struktur sosial yang kaku (misalnya, pada masyarakat kasta, kerajaan, atau suku pedalaman), maka gerak sosial masyarakat relatif lebih sempit karena terbatas oleh aturan serta nilai-nilai sosial yang tidak memungkinkan seseorang untuk berpindah lapisan. Sebaliknya, pada masyarakat dengan struktur sosial terbuka, peluang untuk bermobilitas sangat terbuka karena masyarakat bebas untuk mengembangkan potensi dan kemampuannya untuk bisa berpindah dari lapisan satu ke lapisan yang lainnya, terutama perpindahan secara vertikal.

Secara prinsip terdapat tiga jenis mobilitas yang utama, yaitu :

1. Mobilitas horizontal
Yaitu perpindahan seseorang atau kelompok dalam lapisan sosial yang sama. Ciri utama mobilitas horizontal adalah lapisan sosial yang ditempati orang tersebut tidak mengalami perubahan. Contoh: Seorang guru SMK yang berpindah menjadi guru SMA, seorang tukang batu berganti pekerjaan menjadi tukang kayu.

2. Mobilitas vertikal
Yaitu perpindahan status sosial seseorang atau kelompok pada lapisan sosial yang berbeda. Dalam mobilitas sosial vertikal terjadi perpindahan lapisan yang tidak sederajat, bisa berupa kenaikan lapisan dan bisa juga karena penurunan lapisan/kedudukan. Mobilitas sosial tersebut terbagi menjadi dua:

a. Social climbing. Social climbing adalah peningkatan status/kedudukan seseorang ke dalam lapisan yang lebih tinggi. Social climbing memiliki dua bentuk, yaitu: 
(1) Kenaikan pangkat seseorang ke golongan yang lebih tinggi. Misalnya: seorang walikota yang kemudian menjadi gubernur. 
(2) Terbentuknya suatu kelompok baru yang lebih tinggi dari lapisan yang sudah ada. Misalnya: dalam pemilihan pengurus kelas, Andre terpilih sebagai ketua kelas yang berhak mengatur seluruh siswa di kelas itu.

b. Social sinking. Social sinking merupakan penurunan status/kedudukan seseorang ke dalam lapisan sosial yang lebih rendah. Social sinking juga memiliki dua bentuk, yaitu: 
(1) Turunnya kedudukan seseorang ke golongan yang lebih rendah Misalnya: seorang karyawan yang di-PHK, seorang pejabat yang pensiun. 
(2) Tidak dihargainya lagi kedudukan sebagai lapisan sosial atas Misalnya: tidak berlakunya lagi gelar kebangsawanan seseorang. 

3. Mobilitas intra-generasi, antar-generasi, dan antar-wilayah. 
a. Mobilitas intra-generasi. Yaitu perpindahan kedudukan sosial seseorang/ anggota masyarakat yang terjadi dalam satu generasi yang sama. Misalnya: Alumni SMA Unggul angkatan 2020 ( ada yang menjadi pengusaha, sopir, mahasiswa, tentara, dll).

b. Mobilitas antar-generasi. Yaitu perpindahan kedudukan sosial seseorang/ anggota masyarakat yang terjadi di antara beberapa generasi dalam satu keturunan. Mobilitas sosial antar-generasi bisa berbentuk vertikal naik atau vertikal turun. 
(1) Mobilitas antar-generasi naik. Misalnya: Atep adalah seorang PNS, padahal ayahnya hanya seorang petani dan kakeknya seorang buruh tani. 
(2) Mobilitas antar-generasi turun. Misalnya: Unang adalah seorang kuli bangunan, padahal ayahnya seorang pedagang, dan kakeknya seorang kepala desa.

c. Mobilitas antar-wilayah. Yaitu perpindahan seseorang/ kelompok dari suatu tempat ke tempat lain. Bentuk-bentuk migrasi antar-wilayah adalah migrasi, urbanisasi, dan transmigrasi, mobilitas ini juga dissebut mobilitas gerak sosial geografis. 

RANGKUMAN 

1. Status Sosial. Status sosial adalah kedudukan  atau posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial atau masyarakat. Status menurut cara memperolehnya terbagi atas tiga macam, yaitu sebagai berikut : (a) Ascribed Status (b) Achieved Status (c) Assigned Status.

2. Peran sosial. Peran (Role) merupakan aspek yang dinamis dari kedudukan (status).

3. Mobilitas sosial. Secara prinsip terdapat tiga jenis mobilitas yang utama, yaitu : (a) Mobilitas horizontal. (b) Mobilitas vertikal. (c) Mobilitas intra-generasi, antar-generasi, dan antar-wilayah.

Referensi: Tri Ady Indrawan. 2020. Modul Pembelajaran SMA Sosiologi. Jakarta: Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN.

Status, Peran, dan Mobilitas Sosial Status, Peran, dan Mobilitas Sosial Reviewed by MGMP SOSIOLOGI on Oktober 06, 2021 Rating: 5

12 komentar:

  1. Nama : Auryn Candra Ramadhani
    Kelas : XI-C
    No Absen :06
    Karena Masyarakat terbagi ke dalam lapisan-lapisan, baik secara vertikal maupun horizontal. Gerak masyarakat sangat bergantung pada struktur sosial masyarakat yang bersangkutan. Apabila masyarakat tersebut berada dalam struktur sosial yang kaku (misalnya, pada masyarakat kasta, kerajaan, atau suku pedalaman), maka gerak sosial masyarakat relatif lebih sempit karena terbatas oleh aturan serta nilai-nilai sosial yang tidak memungkinkan seseorang untuk berpindah lapisan. Sebaliknya, pada masyarakat dengan struktur sosial terbuka, peluang untuk bermobilitas sangat terbuka karena masyarakat bebas untuk mengembangkan potensi dan kemampuannya untuk bisa berpindah dari lapisan satu ke lapisan yang lainnya.

    BalasHapus
  2. Nama = Amanda natasyya
    kelas. = xi.e


    Mobilitas sosial pada masyarakat modern cenderung dinamis karena adanya berbagai faktor yang memungkinkan individu atau kelompok untuk berpindah status sosial secara lebih mudah dan cepat dibandingkan masyarakat tradisional. Berikut adalah beberapa alasan utamanya:

    1. Pendidikan yang Lebih Terjangkau dan Merata
    • Pendidikan merupakan salah satu alat mobilitas sosial vertikal (naik atau turun).
    • Di masyarakat modern, akses terhadap pendidikan formal semakin luas, sehingga siapa pun, dari latar belakang ekonomi apa pun, berpeluang untuk meningkatkan kualitas hidup dan status sosialnya.

    2. Perkembangan Ekonomi dan Lapangan Kerja
    • Masyarakat modern memiliki struktur ekonomi yang kompleks dan banyak peluang kerja di sektor industri, jasa, teknologi, dan lainnya.
    • Hal ini memungkinkan individu untuk naik kelas sosial melalui pekerjaan yang lebih baik, penghasilan yang lebih tinggi, atau kewirausahaan.

    3. Perubahan Nilai dan Norma Sosial
    • Di masyarakat modern, status sosial tidak lagi semata-mata ditentukan oleh keturunan atau warisan, melainkan juga oleh prestasi (achievement).
    • Ini memberi ruang bagi siapa saja untuk meningkatkan posisi sosial mereka melalui usaha dan kerja keras.

    BalasHapus
  3. Nama = Keyza armevia
    kelas. = xi.e

    Mobilitas sosial pada masyarakat modern cenderung dinamis karena adanya berbagai faktor yang memungkinkan individu atau kelompok untuk berpindah status sosial secara lebih mudah dan cepat dibandingkan masyarakat tradisional. Berikut adalah beberapa alasan utamanya:

    1. Pendidikan yang Lebih Terjangkau dan Merata
    - Pendidikan merupakan salah satu alat mobilitas sosial vertikal (naik atau turun).
    - Di masyarakat modern, akses terhadap pendidikan formal semakin luas, sehingga siapa pun, dari latar belakang ekonomi apa pun, berpeluang untuk meningkatkan kualitas hidup dan status sosialnya.

    2. Perkembangan Ekonomi dan Lapangan Kerja

    - Masyarakat modern memiliki struktur ekonomi yang kompleks dan banyak peluang kerja di sektor industri, jasa, teknologi, dan lainnya.

    - Hal ini memungkinkan individu untuk naik kelas sosial melalui pekerjaan yang lebih baik, penghasilan yang lebih tinggi, atau kewirausahaan.

    3. Perubahan Nilai dan Norma Sosial
    - Di masyarakat modern, status sosial tidak lagi semata-mata ditentukan oleh keturunan atau warisan, melainkan juga oleh prestasi (achievement).
    - Ini memberi ruang bagi siapa saja untuk meningkatkan posisi sosial mereka melalui usaha dan kerja keras.

    BalasHapus
  4. Arkhanzha Kannnera prameswari
    11F / 05
    Mobilitas sosial di masyarakat modern cenderung dinamis karena beberapa faktor utama: sistem stratifikasi sosial yang lebih terbuka, perkembangan teknologi, ketersediaan akses pendidikan yang lebih luas, faktor ekonomi, dan migrasi penduduk.

    BalasHapus
  5. FINNA IDAMATUSSILMI
    XIF
    Mobilitas sosial di masyarakat modern cenderung dinamis karena beberapa faktor utama: sistem stratifikasi sosial yang lebih terbuka, perkembangan teknologi, ketersediaan akses pendidikan yang lebih luas, faktor ekonomi, dan migrasi penduduk

    BalasHapus
  6. HAYYUDA ABBAS/XI-G/01617 Oktober 2025 pukul 07.07

    Mobilitas sosial di masyarakat modern cenderung dinamis karena beberapa faktor utama: sistem stratifikasi sosial yang lebih terbuka, perkembangan teknologi, ketersediaan akses pendidikan yang lebih luas, faktor ekonomi, dan migrasi penduduk.

    BalasHapus
  7. Nama : Intan Nuraini
    Kelas : XI-F

    Mobilitas sosial di masyarakat modern cenderung dinamis karena beberapa faktor utama: sistem stratifikasi sosial yang lebih terbuka, perkembangan teknologi, ketersediaan akses pendidikan yang lebih luas, faktor ekonomi, dan migrasi penduduk

    BalasHapus
  8. Nama:FELICIA MULYA DAMAYANTI
    NO:13
    KELAS :XlG
    Mobilitas sosial di masyarakat modern
    cenderung dinamis karena beberapa faktor utama: sistem stratifikasi sosial yang lebih terbuka, perkembangan teknologi, ketersediaan akses pendidikan yang lebih luas, faktor ekonomi, dan migrasi penduduk.

    BalasHapus
  9. Aufa Rijal Rais Oka Wijayakartika20 Oktober 2025 pukul 14.04

    Mobilitas sosial masyarakat modern cenderung dinamis karena beberapa faktor seperti pendidikan yang lebih terjangkau, perubahan nilai norma sosial yang tidak lagi berjantung pada warisan atau keturunan dan meningkatnya perkembangan ekonomi serta munculnya lapangan pekerjaan baru dan beragam

    BalasHapus
  10. NAMA : IMMANUEL ELNATH
    NO : 15
    KELAS : XI C
    Mobilitas sosial di masyarakat modern cenderung dinamis karena beberapa faktor utama: sistem stratifikasi sosial yang lebih terbuka, perkembangan teknologi, ketersediaan akses pendidikan yang lebih luas, faktor ekonomi, dan migrasi penduduk. Faktor-faktor ini memungkinkan lebih banyak individu untuk naik atau turun status sosialnya, menciptakan gerakan sosial yang lebih cepat dan sering terjadi.

    BalasHapus
  11. NAMA : IMMANUEL ELNATH
    NO : 15
    KELAS : XI C
    Mobilitas sosial di masyarakat modern cenderung dinamis karena beberapa faktor utama: sistem stratifikasi sosial yang lebih terbuka, perkembangan teknologi, ketersediaan akses pendidikan yang lebih luas, faktor ekonomi, dan migrasi penduduk. Faktor-faktor ini memungkinkan lebih banyak individu untuk naik atau turun status sosialnya, menciptakan gerakan sosial yang lebih cepat dan sering terjadi.

    BalasHapus
  12. Nama:Muhammad Hanif ilmi
    Kelas:XI-E

    Mobilitas sosial di masyarakat modern
    cenderung dinamis karena beberapa faktor utama: sistem stratifikasi sosial yang lebih terbuka, perkembangan teknologi, ketersediaan akses pendidikan yang lebih luas, faktor ekonomi, dan migrasi penduduk.

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.