Lembaga Sosial - Definisi, Proses Terciptanya, Jenis-jenis, dan Fungsinya

Lembaga sosial yang kalian pelajari pada bagian ini merupakan sesuatu yang sangat dekat dengan kehidupan kita. Berbagai padanan dari istilah lembaga sosial adalah pranata sosial dan institusi sosial. Kita sebagai mahluk sosial membutuhkan hidup bersama, berkelompok dan berorganisasi dengan tujuan memenuhi kebutuhan hidup manusia. Wujud dan bentuk dari hidup berkelompok adalah lembaga sosial. Kita memiliki keluarga, memiliki guru, melakukan konsumsi adalah contoh bahwa hidup manusia selalu melekat dan terkait dengan lembaga sosial. Identitas kita, misalnya anaknya siapa, siswa dari sekolah mana, agama apa yang dianut, menunjukkan kedekatan kita dengan lembaga sosial. Termasuk status sosial kita, yang menunjukkan individu sebagai apa dan perannya apa, sangat terkait dengan lembaga sosial.

DEFINISI LEMBAGA SOSIAL
Berbagai bentuk dari lembaga sosial yang menentukan identitas, status, dan peran individu adalah keluarga, pendidikan, agama, ekonomi dan politik. Sebelum lebih jauh kita belajar tentang lembaga sosial, mari kita pelajari bagaimana para sosiolog mendefinisikan lembaga sosial. Berikut definisi dari lembaga sosial yang dijelaskan oleh para sosiolog yang dirangkum oleh Soekanto (2009): 
  • Horton dan Hunt menjelaskan, lembaga sosial adalah sistem norma untuk mencapai tujuan atau kegiatan yang menurut masyarakat penting.
  • Robert Mac Iver dan C.H. Page menyatakan lembaga sosial adalah prosedur atau tata cara yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan antarmanusia yang tergabung dalam suatu kelompok masyarakat.
  • Koentjaraningrat menjelaskan bahwa pranata sosial adalah suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat kepada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi kebutuhan yang kompleks dalam kehidupan masyarakat.

Dijelaskan oleh Soekanto, bahwa lembaga sosial dan pranata sosial saling berkaitan, seperti pendapat dari para ilmuwan sosial di atas yang memiliki kesamaan yaitu Koentjaraningrat (1964) yang menekankan pada sistem tata kelakuan, lalu Horton dan Hunt menekankan pada sistem norma dan Robert Mac Iver dan C.H. Page juga menekankan pada prosedur dan tata cara. Hal ini terkait erat dengan norma. Berdasarkan KBBI, norma adalah aturan atau ketentuan yang mengikat warga kelompok dalam masyarakat, dipakai sebagai panduan, tatanan, dan pengendali tingkah laku yang sesuai dan berterima. Sedangkan pengendalian sosial dalam hal ini dipahami sebagai pengawasan yang dilakukan oleh masyarakat. Dapatkah kalian mencari contoh mengenai pengendalian sosial di lingkungan tempat tinggal kalian?

PROSES LEMBAGA SOSIAL DARI NORMA MENJADI LEMBAGA SOSIAL
Proses terjadi dan berkembangnya lembaga sosial berawal dari norma yang telah terbentuk dalam suatu masyarakat dalam jangka waktu yang lama. Misalnya, mengapa manusia berkeluarga? Mengapa manusia bersekolah? Mengapa manusia beragama? berkaitan dengan norma. Berdasarkan tingkatan dan daya ikatnya, secara sosiologis terdapat empat norma yaitu
  1. Cara (usage)
  2. Kebiasaan (folkways)
  3. Tata kelakuan (mores)
  4. Adat istiadat (custom)

Dijelaskan pula oleh Soekanto (2009) bahwa norma sudah terlembaga (rutin dilakukan) apabila telah diketahui, dipahami, ditaati dan dihargai oleh individu. Contohnya, seseorang yang melanggar norma, menurut kalian apakah hal tersebut menunjukkan bahwa norma tersebut belum terlembaga? Bagaimana jika dia melanggar karena belum mengetahui adanya norma tersebut? Untuk melembagakan norma agar dipatuhi oleh individu dalam suatu masyarakat, maka terdapat sistem pengendalian sosial. Misalnya, agar aturan dipatuhi oleh individu, terdapat kontrol yang dilakukan masyarakat dan lembaga pemerintah. Sebagai contoh teman kalian melanggar aturan sekolah yaitu terlambat, terdapat kontrol yang dilakukan oleh sekolah yaitu guru kalian yang mengawasi kedatangan kalian di sekolah, bahkan pelanggaran kalian dicatat dan terdapat konsekuensi dari pelanggaran tersebut. Berkaca dari kasus di atas, apa yang kalian rasakan dari keberadaan pengendalian sosial agar norma dapat berjalan dengan baik?

Terdapat dua alasan mengapa terdapat sistem pengendalian sosial, yaitu:
1. Pengendalian sosial sebagai bentuk preventif (pencegahan) agar tidak dilanggar, tidak diulang dan tidak ditiru oleh individu lainnya. 
2. Pengendalian sosial dapat dianggap sebagai represif (tekanan) yang dirasakan oleh individu karena mendorong individu untuk mematuhi aturan.

JENIS LEMBAGA SOSIAL 
Lembaga sosial atau dapat disebut sebagai lembaga kemasyarakatan, secara sederhana dapat dipahami sebagai seperangkat norma yang mengatur, mengendalikan tindakan individu dalam kehidupan bersama. Seperti yang dijelaskan oleh teori fungsionalisme struktural, masyarakat terdiri dari berbagai sistem yang masing-masing memiliki fungsi, lembaga sosial dalam pandangan ini dianggap memiliki fungsi dalam menjaga keseimbangan dan keteraturan masyarakat. Untuk menjaga berjalannya norma, pengendalian sosial haruslah ada dan dilakukan. Lembaga sosial yang melekat dalam keseharian hidup individu harus mengatur dan mengontrol perilaku individu. Apa yang seharusnya dilakukan oleh individu, sebagai contoh terkait dengan lembaga keluarga, apabila terdapat individu yang belum menikah atau tidak menikah, selalu ada pertanyaan dari masyarakat, “Kapan menikah?” Menurut kalian mengapa hal ini dapat terjadi? Berdasarkan teori struktural fungsional dan teori konflik mungkin berbeda. Perilaku individu yang dianggap tidak memenuhi atau tidak sesuai dengan harapan masyarakat akan dianggap sebagai pelanggar. Bagaimana menurut pendapat kalian?

Di sisi lain, teori konflik memiliki pendapat yang berbeda. Teori konflik menganggap masyarakat terdiri dari kelas-kelas sosial yang saling bertentangan. Ketika terjadi pelanggaran atau masalah sosial, hal ini menunjukkan kemungkinan terdapat ketimpangan atau distribusi yang tidak merata di suatu masyarakat. Misalnya ketika melihat tindakan kriminal dan protes sosial, teori konflik akan mengaitkannya dengan data kemiskinan, pengangguran, dan berbagai ketimpangan sosial yang terjadi di suatu masyarakat. Ketika terdapat individu yang melakukan protes, teori konflik akan melihat ini sebagai bentuk perlawanan terhadap pengendalian sosial yang bersifat represif atau menekan. Untuk mempelajari berbagai teori ini secara lebih lanjut, kalian dapat menemukannya dari berbagai sumber dan studi lanjutan di perguruan tinggi. Berbagai jenis dari lembaga sosial yang terdapat dalam kehidupan bermasyarakat yaitu lembaga keluarga, lembaga agama, lembaga politik, lembaga Pendidikan dan lembaga ekonomi. Beberapa penjelasan seperti yang dirangkum oleh Macionis (2008) sebagai berikut:

1. Lembaga Keluarga
Konsep dasar tentang keluarga dipahami sebagai institusi sosial yang hampir terdapat di berbagai masyarakat, di mana dalam keluarga terdapat individu-individu yang saling bekerja sama, merawat dan melindungi. Keterikatan dalam keluarga biasanya disebut sebagai kekerabatan. Konsep kekerabatan adalah ikatan sosial berdasarkan nenek moyang, perkawinan ataupun adopsi. Contoh norma dalam lembaga keluarga, adalah UU Pernikahan, aturan mengenai warisan, dan lain-lain.

2. Lembaga Politik 
Lembaga politik menurut Macionis (2008) dipahami sebagai institusi sosial yang mendistribusikan kekuasaan, mengatur tujuan masyarakat dan membuat keputusan atau kebijakan. Bentuk dari lembaga politik adalah negara, partai politik dan lain-lain. Contoh norma dalam lembaga politik adalah UU Dasar suatu negara, UU Partai Politik, UU Pemilihan Umum dan lain-lain.

3. Lembaga Pendidikan
Lembaga pendidikan menurut Macionis (2008) adalah institusi sosial yang disediakan oleh masyarakat untuk meyiapkan, mendidik anggotanya agar memiliki pengetahuan, ketrampilan akan norma dan nilai sosial budaya suatu masyarakat. Contoh dari lembaga pendidikan adalah sekolah, pondok pesantren, lembaga kursus, lembaga pelatihan dan lain sebagainya. 

4. Lembaga Agama
Lembaga agama dalam konsep institusi sosal dipahami sebagai institusi penting yang mengatur kehidupan masyarakat dan bermasyarakat. Agama berkaitan dengan sesuatu yang sakral dan 
suci, ajaran, dan kepercayaan yang membimbing manusia. Contoh dari lembaga agama yang terdapat di Indonesia adalah lembaga agama Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, Agama Konghucu dan lain sebagainya.

5. Lembaga Ekonomi
Lembaga ekonomi menurut Macionis (2008) adalah institusi sosial yang mengatur kegiatan produksi, konsumsi dan distribusi barang dan jasa. Contoh lembaga ekonomi adalah perusahaan, toko, lembaga keuangan dan lain-lain.

FUNGSI LEMBAGA SOSIAL
Setelah kalian memahami berbagai jenis lembaga sosial, lalu bagaimana dengan fungsi lembaga sosial dalam kehidupan masyarakat? Terdapat dua fungsi lembaga sosial, yaitu:
1. Fungsi Laten secara sederhana dipahami sebagai fungsi yang tersembunyi yang tidak disadari oleh anggota suatu lembaga sosial. Sebagai contoh, fungsi laten lembaga pendidikan adalah mengurangi fungsi pengawasan orang tua dikarenakan orang tua telah mempercayakan pendidikan anak-anaknya kepada sekolah. 
2. Fungsi manifes dapat dipahami sebagai fungsi yang dikehendaki, disadari dan diakui oleh anggota suatu masyarakat. Sebagai contoh, fungsi manifest dari lembaga Pendidikan adalah mencetak dan menyiapkan generasi muda agar terampil dan siap kerja. Lalu secara umum apa fungsi dari lembaga sosial? Dijelaskan oleh Kamanto (2004) bahwa masing-masing lembaga sosial memiliki fungsi masing-masing secara khusus, baik fungsi laten maupun manifestasinya.

Tentu kalian dapat mengeksplorasinya dan mencari fungsi secara khusus dari berbagai lembaga sosial dan berbagai sumber belajar. Beberapa fungsi umum lembaga sosial seperti yang dirangkum oleh Soekanto (2009:171) adalah sebagai berikut:
  1. Memberikan pedoman pada anggota masyarakat tentang bagaimana mereka berperilaku, menghadapi tantangan atau masalah dan memenuhi kebutuhan.
  2. Menjaga keutuhan masyarakat.
  3. Memberikan pegangan dengan cara melakuan pengendalian sosial.

Lalu menurut kalian adakah fungsi lainnya? Selain fungsi yang telah disebutkan di atas. Untuk menjawab pertanyaan ini, kalian dapat mengembangkan pengamatan kalian bagaimana fungsi-fungsi lembaga sosial di masyarakat yang kalian amati.

Referensi: Sari Oktafiana, dkk. 2021. Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMA Kelas X. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Lembaga Sosial - Definisi, Proses Terciptanya, Jenis-jenis, dan Fungsinya Lembaga Sosial - Definisi, Proses Terciptanya, Jenis-jenis, dan Fungsinya Reviewed by MGMP SOSIOLOGI on Februari 15, 2023 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.