Heterogenitas Sosial - Kelas Sosial dan Diferensiasi Sosial

Setelah kalian belajar dari materi sebelumnya, apa yang kalian bayangkan ketika melihat masyarakat? Apakah individu-individu yang menjadi anggota masyarakat semuanya sama? Tentu kalian akan menjawab bahwa terdapat keragaman di masyarakat. Bagaimana cara kita menjelaskan tentang heterogenitas masyarakat? 

Dalam buku Soekanto (2009), sosiolog Pitirim A. Sorokin menjelaskan bahwa terdapat sistem lapisan masyarakat yang memiliki ciri yang tetap dan umum. Pelapisan sosial dalam hal ini dipahami sebagai pembedaan individu dan masyarakat secara bertingkat (vertikal). Mengapa terdapat pelapisan sosial? Hal ini terjadi karena terdapat sesuatu yang dihargai secara lebih di masyarakat atas individu. Misalnya seseorang yang bekerja lebih keras atau memiliki pendidikan lebih tinggi mendapatkan penghargaan yang berbeda jika dibandingkan dengan mereka yang dianggap tidak bekerja atau berpendidikan rendah. Sistem ini juga dikenal sebagai meritokrasi.

KELAS SOSIAL 
Kelas sosial dapat dipahami sebagai kesadaran atas golongan individu atau kelompok dalam suatu lapisan tertentu di masyarakat. Ukuran dari kelas sosial adalah ekonomi (kekayaan), kekuasaan dan kehormatan (jabatan), serta pendidikan (ilmu pengetahuan). Sebagai contoh, orang yang berpendidikan tinggi dan memiliki penghasilan lebih dapat dikatakan sebagai kelas atas atau kelas menengah. Demikian pula dengan masyarakat yang menganut sistem kasta dan kerajaan, golongan bangsawan dan Brahmana memiliki kekuasaan dan kekayaan sehingga termasuk kelas atas. Kalian dapat memperhatikan ilustrasi dari pelapisan sosial berkut ini untuk dapat memahami kelas sosial.

Piramida kelas sosial memiliki tiga lapisan masyarakat berdasarkan kelas-kelas sosial yaitu kelas bawah (lower class), kelas menengah (middle class) dan kelas atas (upper class). Ukuran dari berbagai lapisan sosial tersebut berdasarkan ukuran-ukuran tertentu, misalnya kelas buruh, kelas pengusaha, dan lain-lain. Menurut kalian mengapa kelas bawah mengindikasikan jumlahnya lebih banyak jika dibandingkan dengan kelas-kelas yang lain? Untuk menjawab pertanyaan di atas, kalian dapat menggunakan data penduduk berdasarkan pendapatan, profesi dan lain sebagainya. Data-data tersebut dapat kalian peroleh dari Badan Pusat Statistik (BPS).

Terkait dengan sistem pelapisan sosial, berdasarkan Soekanto (2009), terdapat tiga sistem lapisan sosial di suatu masyarakat, yaitu:
  • Pelapisan sosial terbuka adalah sistem pelapisan masyakarakat yang memberikan kesempatan bagi individu untuk naik atau turun antar lapisan. Sebagai contoh, sistem ini terdapat pada masyarakat yang demokratis, yang membuka kesempatan bagi individu yang memiliki kemampuan untuk dapat memperbaiki posisi sosialnya. 
  • Pelapisan sosial tertutup adalah sistem pelapisan yang tertutup untuk pergerakan naik atau turunnya status sosial individu. Sebagai contoh, pada sistem ini terjadi di masyarakat yang masih menganut sistem kasta dan feodal.
  • Pelapisan sosial campuran adalah sistem pelapisan yang terbatas untuk pergerakan naik atau turunnya status sosial individu. Sebagai contoh, sistem ini berlaku pada masyarakat yang masih memberikan keterbatasan bagi individu untuk memperbaiki posisi sosial.

Dari berbagai sistem pelapisan sosial tersebut, bagaimana sistem pelapisan sosial di tempat kalian tinggal? Kalian dapat mendiskusikan hal ini dengan teman. Menurut kalian, apakah terdapat kaitan antara masalah sosial dan pelapisan sosial? Seperti yang telah kalian saksikan pada gambar piramida kelas sosial, masyarakat kelas bawah paling banyak jumlahnya. Apabila pelapisan itu berdasarkan ekonomi maka kita dapat melihat adanya ketimpangan sosial ,perbedaan yang begitu mencolok dari kelas-kelas sosial. Kemiskinan, penggangguran merupakan contoh dari ketimpangan sosial. Data studi kasus dari publikasi Berita Resmi Statistik BPS bisa kalian amati dan refleksikan.

Selain lapisan sosial secara vertikal, di masyarakat juga terdapat pembedaan individu dan masyarakat secara horizontal atau sejajar. Apabila kalian amati lagi, masyarakat kita berbeda-beda tetapi posisinya tetap sejajar atau setara. Apakah pembeda yang membentuk dari diferensiasi atau pembedaan sosial?

DIFERENSIASI SOSIAL 
Diferensiasi sosial adalah pembedaan individu secara horizontal atau sejajar. Dasar dari diferensiasi sosial adalah suku, ras, jenis kelamin, agama dan profesi. Mengacu pada diferensiasi sosial, individu-individu yang berada di masyarakat sangat beragam. Keberagaman individu berdasarkan suku, agama, jenis kelamin dan profesi. Profesi dalam hal ini mengacu pada keahlian yang dimiliki oleh individu, bukan pada jumlah kekayaan yang dimilikinya. Berdasarkan portal resmi Indonesia.go.id, data dari sensus BPS tahun 2010, Indonesia memiliki lebih dari 300 kelompok etnik atau suku bangsa. Bahkan terdapat 1.340 suku bangsa di tanah air.

Menurut kalian, dengan keragaman suku yang menunjukkan diferensiasi sosial masyarakat Indonesia, potensi masalah apa yang kemungkinan muncul? Selain itu juga dapat mengidentifikasi berbagai kelebihan yang dimiliki berdasarkan keragaman suku yang ada. Beberapa hal yang terkait dengan stereotip dan prasangka merupakan tantangan dari heterogenitas masyarakat. Pelapisan sosial dan diferensiasi sosial selain memberikan kesempatan bagi individu untuk saling belajar, termotivasi dan mengembangkan toleransi. Tetapi, sebaliknya apabila stereotip dan prasangka antar berbagai kelompok dan kelas sosial yang berbeda, disintegrasi sosial, konflik sosial adalah salah satu tantangan dari heterogenitas masyarakat. Secara lebih lanjut, kalian dapat belajar tentang stereotip dan prasangka secara khusus pada kajian tentang hubungan antar kelompok sosial yang juga menjadi studi sosiologi.

Tentu sebagai pelajar kalian dapat bersikap dan menilai, perilaku positif apa yang mesti dikembangkan? Kebebasan individu dalam hidup bersama dibatasi oleh norma dan kebebasan individu lainnya, oleh karena itu sebagai manusia kita memiliki hak asasi yang sama. Selain individu dan kelompok di masyarakat berbeda, di dalam heterogenitas (keragaman) juga terdapat homogenitas, misalnya persamaan yang dibangun berdasarkan suku yang sama, misalnya sesama Suku Sunda, sesama Suku Melayu. Ikatan ini berdasarkan pada persamaan nenek moyang, asal daerah, dan budaya. Sedangkan persamaan juga dibangun dari kondisi yang sama, hal ini berdasarkan pada posisi dan peran  sosial, misalnya sebagai siswa. Saat hidup bersama terdapat keragaman (heterogenitas) dan kesamaan (homogenitas). Penting bagi kita untuk menyikapi kondisi tersebut secara arif dan bijaksana.

Referensi: Sari Oktafiana, dkk. 2021. Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMA Kelas X. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Heterogenitas Sosial - Kelas Sosial dan Diferensiasi Sosial Heterogenitas Sosial - Kelas Sosial dan Diferensiasi Sosial Reviewed by MGMP SOSIOLOGI on Maret 28, 2023 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.