Ketimpangan Sosial - Dampak Positif dan Negatif Serta Upaya Mengatasi

DAMPAK KETIMPANGAN SOSIAL DALAM MASYARAKAT

Ketimpangan yang terjadi di masyarakat memiliki dampak positif dan dampak negatif.  Adapun dampak positif ketimpangan sosial bagi kehidupan masyarakat  sebagai berikut:  
a. Ketimpangan sosial dapat menjadi stimulasi ampuh bagi beberapa wilayah untuk terus memaksimalkan potensi mereka demi menuju ke arah yang senantiasa lebih baik lagi. 
b. Ketimpangan sosial juga dapat menumbuhkan rasa empati antargolongan untuk membantu yang lain demi mendapatkan kesetaraan yang sudah semestinya 
c. Ketimpangan sosial meminimalisir mental individu yang biasanya gampang cepat puas dengan ini mereka akan terus  didorong untuk mengkontribusikan yang lebih baik dari diri mereka masing-masing.
d. Mengajarkan pada masyarakat mengenai arti tentang kehidupan yang beragam 
e. Mendorong manusia untuk lebih pandai bersyukur atas apa yang dipunyai.
 
Bidang pertanian pada daerah-daerah pedesaan menggunakan teknologi dalam meningkatkan hasil pertaniannya. disinilah kita bisa melihat dampak adanya ketimpangan antara desa dan kota. dalam meningkatkan perekonomian di desa agar sama dengan daearah perkotaan, ketimpangan tersebut dijadikan pemicu untuk meningkatkan produktivitas pertanian sebagai lumbung pemasok di kota dengan menggunakan kecanggihan teknologi.

Sedangkan dampak negatif ketimpangan sosial adalah : 
a. Melemahnya minat untuk berwirausaha/berwiraswasta
Beberapa ahli mengatakan bahwa globalisasi adalah sebuah strategi jitu bagi kepentingan perusahaan multinasional, seperti pajak yang lebih rendah dan peraturan yang longgar. Dengan demikian, banyak perusahaan asing (memiliki modal yang besar) menanamkan modalnya di Indonesia. Hal tersebut secara perlahan dapat menyisihkan pengusaha kecil lokal yang tidak mampu bersaing baik dari segi modal maupun teknologi. Pada selanjutnya masyarakat mengalami ketimpangan sosial. Ketimpangan sosial menghambat minat masyarakat untuk berwirausaha, khususnya masyarakat yang memiliki modal kecil. Perhatikan gambar berikut ini. Ada gambar antara toko/pasar tradisional dan modern.

b. Diskriminasi sosial
Pengertian diskriminasi adalah suatu sikap, perilaku, dan tindakan yang tidak adil atau tidak seimbang yang dilakukan oleh individu atau kelompok terhadap individu atau kelompok lainnya. Ada juga yang menyebutkan arti diskriminasi adalah suatu tindakan atau perlakuan yang mencerminkan ketidakadilan terhadap individu atau kelompok tertentu yang disebabkan oleh adanya karakteristik khusus yang dimiliki oleh individu atau kelompok tersebut.

Perlakukan secara tidak adil dapat terjadi dimana dan kapan saja karena adanya perbedaan karakteristik berikut ini: 
1) Perbedaan suku dan ras, Contoh diskriminasi ras; menutup peluang kerja suatu jenis pekerjaan bagi ras tertentu sehingga tidak ada kesetaraan pada jenis pekerjaan tersebut.  
2) Perbedaan kelas sosial, Contoh diskriminasi sosial; pelayanan berbeda atas fasilitas umum (misalnya fasilitas kesehatan) terhadap masyarakat yang kaya dan masyarakat yang kurang mampu.
3) Perbedaan jenis kelamin (gender) Contoh diskriminasi gender; menetapkan gaji yang lebih rendah kepada tenaga kerja wanita dibanding pria meskipun tugas dan tanggungjawabnya sama. 
4) Perbedaan agama/kepercayaan, Contoh diskriminasi agama; mempersulit atau menghambat proses kegiatan keagamaan lain di suatu daerah dengan alasan mayoritas penduduk di daerah tersebut adalah agama yang berbeda.
5) Perbedaan pandangan politik.
6) Perbedaan kondisi fisik dan lain-lain.

Seorang ahli sosiologi bernama Pettigrew (dalam Liliweri 2005) menyebutkan ada dua tipe diskriminasi yang dapat terjadi di masyarakat. Adapun jenis dan tipe diskriminasi adalah sebagai berikut:

1) Diskriminasi Langsung adalah suatu bentuk diskriminasi dimana hukum, peraturan, atau kebijakan dibuat dengan menyebutkan secara jelas karakteristik tertentu. Misalnya agama, ras, jenis kelamin, kondisi fisik, sehingga sebagian orang tidak mendapatkan peluang yang sama.

2) Diskriminasi Tidak Langsung. Tipe diskriminasi ini terjadi ketika suatu peraturan yang sifatnya netral namun dalam pelaksanaannya di lapangan terjadi diskriminasi terhadap masyarakat yang memiliki karakteritik tertentu.

c. Kecemburuan Sosial
Kecemburuan sosial dapat diartikan suatu kondisi munculnya perasaan atau sikap yang kurang senang dari suatu kelas sosial karena adanya perbedaanperbedaan dalam kehidupan bermasyarakat. Kecemburuan sosial dapat muncul melalui dua sisi kemungkinan. Sisi pertama, melalui prasangka yaitu sikap perasaan orang - orang terhadap golongan manusia tertentu. Sisi kedua, akibat perlakuan yang diterima oelh kelompok masyarakat yang dibeda-bedakan atau terjadi pembedaan terhadap kelompok masyarakat lainnya ketika mengakses sesuatu. Sebagai contoh, kecemburuan sosial yang terjadi antara warga asli/pribumi dengan warga pendatang/transmigran.

d. Konflik Sosial
Dalam ilmu sosial, pengertian konflik sosial adalah suatu proses sosial yang terjadi antara dua pihak atau lebih, dimana salah satu pihak berupaya untuk menyingkirkan pihak lainnya dengan cara menghancurkan atau membuatnya tak berdaya. Pada umumnya, konflik terjadi karena adanya perbedaan (pendapat, ideologi, budaya, dan lainnya) di masyarakat yang kemudian menimbulkan masalah dan belum ditemukan kesepakatan dalam menyelesaikan masalah tersebut.

e. Kriminalitas
Masyarakat miskin karena ketimpangan sosial harus berusaha keras memenuuhi kebutuhan hidupnya di era globalisasi ini. Beberapa dari mereka terpaksa menghalalkan segala cara agar dapat memenuhi hidupnya, yaitu dengan melakukan berbagai macam tindakan kriminal seperti mencuri, merampok, berjudi, penodongan,dan tindakan kriminal lainnya.


f. Terjadinya monopoli
Ketimpangan sosial menyebabkan seseorang yang kaya menjadi kaya dan seseorang yang miskin menjadi semakin miskin. Hal tersebut disebabkan, seseorang yang mempunyai kekuatan baik dari segi ekonomi, hukum, politik dan bidang lainnya akan berupaya untuk bisa lebih menguasai bidang masing-masing dengan cara melebarkan sayap kekuasaan mereka. Hal tersebut membuat rakyat miskin semakin tertindas  karena mereka tidak mempunyai kemampuan untuk melawannya. Misalnya, maraknya pembangunan mall-mall di kota-kota besar atau pembangunan swalayan di kota-kota kecil sedikit demi sedikit akan mematikan pedagang di pasar tradisional.

UPAYA MENGATASI KETIMPANGAN SOSIAL DI MASYARAKAT 

Ketimpangan sosial antar daerah di Indonesia harus diatasi oleh pemerintah, hal tersebut bertujuan untuk :  
a. Peningkatan kualitas penduduk dengan memperbaiki kualitas pendidikan.
b. Fasilitas kesehatan, baik tenaga medis maupun peningkatan pelayanan kesehatan melakukan pemberdayaan kelompok masyarakat, misalnya dengan memberikan penyuluhan atau pengarahan pada masyarakat.

Upaya-upaya yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi ketimpangan sosial di masyarakat antara lain :
a. Bidang Pendidikan

b. Pemerataan Penduduk
Mobilitas geografis  adalah perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lain. Pemerintah mengadakan program tersebut dengan tujuan mengendalikan jumlah penduduk di suatu daerah. Adanya pemerataan penduduk juga harus diikuti dengan pembangunan.

c. Menciptakan Peluang Kerja
Masyarakat harus bisa menciptakan lapangan kerja untuk bisa keluar dari ketimpangan yang ada. Dengan adanya kesederajatan akan memungkinkan masyarakat untuk membuka lapangan kerja sendiri. Kita harus menumbuhkan sikap empati terhadap ketimpangan sosial sehingga mendorong kita untuk ikut berpartisipasi dalam mengatasinya.

d. Minimalisir Korupsi
Meminimalkan korupsi dan memberantas korupsi dengan meningkatkan sistem peradilan di Indonesia dan melakukan pengawasan ketat dari mafia peradilan. Sehingga masyarakat di Indonesia akan mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan peradilan.

PENGUATAN POSISI KOMUNITAS LOKAL DALAM MERESPON PERUBAHAN SOSIAL DISEBABKAN GLOBALISASI  

Andre Gunder Frank, salah satu pencetus teori ketergantungan, menyimpulkan bahwa keterbelakangan negara-negara dunia ketiga disebabkan oleh hubungan ketergantungan ekonomi kepada sistem kapitalis internasional. Negara-negara dunia ketiga pada umumnya adalah bekas negara jajahan.

Upaya pemberdayaan dapat dilakukan melalui 3 cara berikut : 
a. Menciptakan kondisi yang kondusif yang mampu mengembangkan potensi komunitas lokal. 
b. Memperkuat modal (potensi) sosial masyarakat demi meningkatkan mutu kehidupannya. 
c. Mencegah dan melindungi agar kekuatan atau tingkat kehidupan masyarakat yang sudah rendah tidak semakin terpuruk, atau bahkan menjadi lebih meningkat. 
Agar relasi antar komunitas lokal dapat memperkuat posisi maka, diperlukan hal sebagai berikut : 
a. Membangun dan mengembangkan jejaring sosial sebagai wahana pengembang partisipasi dan aspirasi masyarakat. 
b. Peranan pemerintah lokal sebagai fasilitator dalam pengembangan partisipasi dan aspirasi masyarakat.
 

RANGKUMAN

Munculnya masalah ketimpangan sosial di masyarakat menimbulkan dampak. Dampak yang dirasakan oleh masyarakat sangat beragam, baik dampak positif maupun dampak negatif. Adapun dampak positif dari ketimpangan sosial adalah:
a. Mendorong wilayah lain yang kurang maju untuk dapat bersaing.
b. Meningkatkan pertumbuhannya untuk kesejahteraan masyarakat.
 
Dampak negatif yang muncul akibat adanya ketimpangan sosial di masyarakat adalah sebagai berikut: 
a. Menimbulkan kecemburuan sosial.
b. Adanya pembatasan hubungan sosial karena kedudukan seseorang dalam masyarakat.
c. Melemahnya stabilitas sosial dan solidaritas.
d. Adanya ketidak pedulian dalam masyarakat.

Ketimpangan sosial yang terjadi di masyarakat bila tidak diperhatikan akan menimbulkan masalah bagi masyarakat. Oleh karena itu diperlukan suatu upaya untuk mengatasi masalah ketimpangan sosial yang terjadi di masyarakat. Adapun upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah ketimpangan sosial tersebut adalah sebagai berikut: 
a. Meningkatkan kualitas penduduk melalui pendidikan, kesehatan, maupun pemberdayaan kelompok di masyarakat.
b. Mobilitas sosial dengan melakukan pemerataan penduduk yang diimbangi dengan pembangunan agar dapat mengendalikan jumlah penduduk di suatu wilayah.
c. Menciptakan peluang kerja dengan membuka lapangan pekerjaan yang memanfaatkan kondisi lingkungan sekitar.

Referensi: Dr. Hj. Widiningsih, M.Pd. 2020. Modul Pembelajaran SMA Sosiologi. Jakarta: Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN.

Ketimpangan Sosial - Dampak Positif dan Negatif Serta Upaya Mengatasi Ketimpangan Sosial - Dampak Positif dan Negatif Serta Upaya Mengatasi Reviewed by MGMP SOSIOLOGI on Oktober 22, 2021 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.